About Us

Our Foundation

Yayasan Pijar Sila Dua didirikan pada bulan Juni 2025 oleh tiga sahabat yang disatukan oleh komitmen yang sama terhadap kemanusiaan. Ketiganya juga disatukan oleh sejumlah perbedaaan mereka yang ternyata saling melengkapi, terutama dalam mengexpresikan komitmen mereka baik secara tertulis, verbal maupun aksi. Jalur dan modalitas berbeda yang mereka tempuh telah meninggalkan jejak-jejak dalam bentuk beragam. seperti dalam kebijakan negara, catatan gerakan pro-demokrasi atau karya seni dalam berbagai bentuknya terutama kesusasteraan. Ketiganya terlihat konsisten berusaha mendasarkan karya, kerja dan perjuangan   mereka pada nilai-nilai universal penghormatan hak-hak dasar dan martabat manusia, dan sekaligus nilai-nilai cinta bangsa dan negara, dalam satu nafas.

 

Tiga sahabat tersebut adalah Muhammad Anshor, diplomat senior yang berpengalaman luas dan telah menempati berbagai jabatan strategis baik di Kementerian Luar Negeri RI maupun pada perwakilaan diplomatik RI di luar negeri seperti Direktur Jenderal Amerika Eropa, Dubes RI untuk Republik Chile, Duta Besar/Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB di New York dan Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri. Yang kedua adalah FX Rudy Gunawan, jurnalis sejak era 90an yang bersinggungan dengan gerakan mahasiswa lintas generasi, penulis novel dan cerita pendek, penyair, serta sebagai aktivis HAM pernah pertindak sebagai pemimpin redaksi Voice of Human Rights News Center dan pendiri majalah Diffa, sebuah majalah yang pernah terbit khusus mengenai hak-hak penyandang disabilitas. Yang ketiga adalah Afnan Malay, mantan aktivis mahasiswa tahun 80an, dikenal sebagai pencipta “Sumpah Mahasiswa” yang hingga kini terus dikumandangkan untuk memberikan ruh bagi gerakan mahasiswa Indonesia. Afnan juga dikenal sebagai penyair yang sangat produktif.

Ketiganya memiliki rekan jejak yang panjang dalam jalur yang sering berbeda dalam mengupayakan perubahan untuk mengimplementasikan nilai-nilai kemanusian dan keadilan yang lebih baik.  dari upaya melalui perubahan hukum, peraturan dan kebijakan negara di satu pihak, dan di lain pihak kampanye mengedukasi dan menjaga kewarasan masyarakat serta mengawasi dan mengingatkan negara, yang diwakili pemerintah, untuk tetap pada koridor konstitusi, sebagai kontrak sosial, dalam melindungi dan melayani rakyat, berdasarkan asas keadilan dan penghormatan martabat setiap anak bangsa. Yayasan ini mensinergikan  sejumlah pendekatan dan jalur perjuangan yang berbeda tersebut untuk menjadi ikhtiar yang terpadu dan sederhana, namun tetap trengginas, dalam mengawal perubahan sosial politik di Indonesia. Para pendiri memberi nama Yayasan ini “Pijar Sila Dua”: Pijar, maksudnya untuk membuat terang, terlihat, dan diperhatikan. Sila Dua tentu merujuk sila dari Pancasila, dasar negara Indonesia, yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sila ini menjadi ruh dari maksud dan tujuan pendirian Yayasan ini. Para pendiri percaya bahwa pengejawentahan sila dua dalam segala tindak dan langkah kehidupan, baik negara maupun rakyatnya, akan memperkuat pelaksanaan Pancasila sebagai satu kesatuan.

 

Yayasan ini terbuka bagi partisipasi bagi siapa saja, terutama dari generasi muda sebagai medium pembelajaran nilai-nilai humanisme, dan membentuk komunitas yang memperjuangkan untuk masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, bersatu, beradab dan bermartabat. Yayasan Pijar Sila Dua adalah ruang bersama untuk menguatkan kemanusiaan kita di tengah derap perubahan zaman yang semakin dipenuhi oleh dominasi teknologi digital di berbagai ranah kehidupan manusia. Yayasan Pijar Sila Dua bergerak untuk menjaga kemanusiaan tetap menyala dan berpijar terang di tengah kehebatan kecerdasan buatan yang kini mengepung kehidupan.

 

Adapun fokus perhatian dan kegiatan Yayasan adalah sebagai berikut:

Bidang Budaya

  1. Mempromosikan nilai-nilai yang mendorong budaya damai, toleransi, solidaritas dan kerjasama untuk kemajuan masyarakat dan persahabatan antar bangsa.
  2. Mempromosikan berbagai bentuk dan format ekspresi seni yang memperkaya kebudayaan nasional

Bidang Kemanusiaan

  1. Mempromosikan nilai-nilai universal untuk memajukan persahabatan, solidaritas, saling menghargai guna memperkuat kohesivitas bangsa Indonesia yang bersatu dan beradab.
  2. Mendorong dan menfasilitasi diskusi bebas mengenai ide, nilai dan faham untuk memajukan peradaban bangsa.

Bidang Hak Asasi Manusia

  1. Melakukan kajian aspek-aspek hak asasi manusia dan aplikasinya di Indonesia dalam konteks yang beragam dan dalam perubahan yang konstan.
  2. Melakukan advokasi kebijakan di bidang hak asasi manusia, termasuk hak sipil dan politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, perlindungan kelompok minoritas dan kelompok rentan.
  3. Melakukan kerjasama dengan lembaga negara, instansi pemerintah dan lembaga swasta maupun korporasi untuk pemajuan, penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak asasi manusia di Indonesia dan kawasan.
  4. Melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat luas mengenai aspek-aspek hak-hak dasar dan kebebasan fundamentalnya.
  5. Menyedian jasa keahlian dan teknis di bidang aplikasi prinsip-prinsip HAM, termasuk pendampingan bagi lembaga-lembaga negara/pemerintah dan korporasi.